Wakil Indonesia sukses pertahankan gelar juara dunia Free Fire setelah sukses menempati posisi pertama dan ketiga dalam turnamen internasional Free Fire Asia Invitational (FFAI) 2019 di ICE BSD, Tangerang, Sabtu (7/9/2019).

Kedua tim wakil Indonesia yang dimaksud adalah Island of God dan EVOS Roar. Mereka sukses mengalahkan wakil-wakil dari Thailand, Vietnam, India, Malaysia, Taiwan, dan Moroko.

Atas kemenangan ini, Garena Free Fire Indonesia tidak hanya menambah deretan gelar dunia untuk Tanah Air, tetapi juga menunjukkan bahwa esports Indonesia sudah sangat kuat dan siap untuk berprestasi lebih lanjut.

Garena

Pada ajang FFAI 2019 ini, Indonesia diwakili oleh tiga tim, yaitu Island Of God, EVOS Roar, dan RRQ Poseidon yang terpilih setelah menduduki peringkat tiga teratas di turnamen Free Fire Summer League 2019 pada Agustus lalu.

Perjalanan Island of God dalam menjuarai FFAI 2019 ini tidak lah mudah. Mereka sempat terancam gagal setelah wakil asal Thailand, Thonburi Esports, sukses mendapatkan Booyah dua kali beruntun pada game pertama dan kedua.

Beruntung, Island of God selalu tampil stabil untuk membayangi raihan poin Thonburi dan perlahan merangkak naik ke posisi 5 besar.

Island of God baru berhasil meraih Booyah pada game keempat dan kelima yang membuat mereka sukses memuncaki klasemen hingga game terakhir.

Pada game terakhir, Thonburi terus memberikan tekanan kepada Island of God yang diperkuat oleh Fickri Aulia (IOGKids), Hendrick Kristanto (IOGHen’ST), Ahmad Syahrullah (IOGRuL’s), dan Muhammad Iqbal (IOGCavella).

Meskipun tim asal Bali itu gagal meraih Booyah pada game terakhir, dari hasil perhitungan kill dan posisi tim di pertandingan terakhir membuat mereka mengumpulkan total 2.345 poin atau unggul 100 dari Thonburi yang menempati posisi kedua (2.245).

Sementara EVOS Roar yang finis di posisi ketiga sempat tertinggal pada ronde-ronde awal. Namun mereka berhasil merangkak naik pada ronde-ronde akhir dan sukses mengumpulkan 1.765 poin.

Di sisi lain, RRQ Poseidon harus puas duduk di posisi ke-10 pada klasemen akhir dengan raihan 790 poin.

Selain sukses memunculkan dua tim Indonesia di tiga besar, turnamen FFAI 2019 ini juga mendapat penghargaan dari Rekor MURI untuk “Kompetisi Game Online Pertama dengan Teknologi Augmented Reality”.

“Gelaran Free Fire Asia Invitational 2019 membuktikan bahwa permainan daring atau biasa dikenal dengan game online, dapat menjadi pemersatu dari berbagai elemen masyarakat dan suku bangsa, serta tidak bisa dipandang sebelah mata,” ungkap Galuh Sasongko, Manager Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI).

“Semoga dengan penghargaan Rekor MURI yang kedua kalinya ini dapat memacu semangat Garena dalam menciptakan inovasi baru yang menginspirasi.”



Pada sisa 2019, Free Fire akan kembali hadir dengan turnamen tingkat nasional yaitu Free Fire Indonesia Masters (FFIM) Season 2 yang akan digelar pada September hingga Oktober.

Juara dari turnamen ini akan berangkat langsung mewakili Indonesia di turnamen internasional Free Fire World Series 2019.

Selain itu, melalui Christian Wihananto selaku Country Producer Garena Free Fire mengungkapkan bahwa pihaknya berjanji bakal lebih banyak menggelar turnamen esports di kemudian hari.

“Melalui Agenda Turnamen Esports 2019-2020, kami menghadirkan lebih banyak turnamen nasional maupun internasional sebagai wadah bagi para atlet esports untuk menyalurkan bakatnya menjadi prestasi,” ucap Christian.

“Diharapkan, hal ini dapat membuka lebih banyak kesempatan bagi tim Indonesia untuk bertanding dan bahkan berprestasi di turnamen tingkat internasional.”

BACA JUGA: Kesepakatan Garena dan Erick Herlangga: Gaji minimal UMR untuk pemain dan tak ada penjualan slot di turnamen AOV