Kapten tim OG, Johan “NOtail” Sundstein, mengakui bahwa dirinya sempat berjudi saat mempercayakan rekan satu timnya, Anathan “Ana” Pham, untuk menjadikan Io sebagai hero carry di sepanjang The International 2019 (TI9).
Ana sukses mengejutkan publik Dota 2 dengan menjadikan IO yang tergolong hero lemah sebagai carry di event sebesar TI9, meski memiliki skill pendukung yang bagus.
Hal ini pertama kali ditunjukkan Ana dalam game pertama Grup B menghadapi Ninjas in Pyjamas. Player asal Australia itu sukses mendapatkan 11 kill dan 16 assist.
Artinya, Ana selalu memiliki andil besar dan hanya sekali absen memberikan kontribusi dalam setiap kill yang didapat OG yang memenangi game pertama dengan skor 28-23.
- Tersingkir cepat di TI9, Alliance takkan ubah roster
- Kaesang unggah video YouTube Mobile Legends pertama dan kalah
Melihat kesuksesan besar yang didapat Ana tersebut membuat sema pihak percaya bahwa strategi itu memang sudah dipersiapkan sebelumnya oleh OG. Namun, hal ini ditepis oleh NOtail.
Player asal Denmark itu mengaku bahwa timnya belum pernah melakukan hal itu dalam sesi latihan dan murni sebuah perjudian karena dirinya percaya kepada keputusan Ana.
“Ana berlatih menggunakan IO sendirian. Ia sering bermain menggunakan hero ini, tetapi kami belum pernah mencobanya secara diam-diam,” ucap NOtail kepada Max+.
“Sebuah tim tidak akan pernah memaksa pemain untuk memainkan hero yang tidak ingin dimainkannya. Drafting adalah tentang mendapatkan keseimbangan antara apa yang dibutuhkan tim dengan apa yang diinginkan pemain. Masih ada banyak hero yang kami anggap layak tampil di pertandingan level pro tetapi kami belum mencobanya.”
BACA JUGA: Complexity gaming resmi melepas semua roster di divisi Dota 2