Mobile Legends: Bang Bang Professional League season 4 baru melewati pekan ketiga. Salah satu tim yang mengalami nasib paling buruk adalah Genflix Aerowolf. Mereka berada di posisi buncit.
Dari enam pertandingan yang dilewati, Aerowolf belum sekalipun meraih kemenangan. Menjadi ironis karena roster utama mereka terbilang berkualitas dengan keberadaan eks pemain utama Louvre Esports.
Lima starter Aerowolf yakni Marsha, Yor, Kido, Watt, dan Jeel adalah mantan andalan Louvre yang tiga kali menjadi runner-up turnamen besar Mobile Legends yakni MPL season 3, Piala Presiden, dan MSC.
Ada apa dengan Marsha dkk? ONE Esports mencoba menanyakan kondisi ini kepada pemilik Louvre, Erick Herlangga, yang memang sangat mengenal mantan pemain-pemainnya ini.
- Penghancur gaji atlet Mobile Legends adalah live streaming
- Dibungkam Bigetron, Aerowolf belum juga menang di MPL season 4
Erick mengatakan para player utama Aerowolf semuanya memiliki pasangan. Dan pacar ini yang diprediksi membuat konsentrasi para pemain terpecah.
“Di zaman saya dulu, kelemahan mereka adalah terlalu sibuk dengan urusan pribadi masing-masing. Si A pacaran dengan B, si C pacaran dengan D. Semuanya punya pasangan, cuma dulu mungkin Kido yang ga ada, sekarang kayaknya udah punya dia,” katanya.
“Dulu Louvre juga sempat kalah terus, kemudian saya mengadakan team building di Surabaya secara khusus. Tak boleh ada pacar. Mereka itu pemain jago. Latihan bukan solusi, tapi bagaimana membuat mereka bersatu. Mereka dulu sering team building ke Bromo, ke Batu.”
“Saya seumur-umur sama anak-anak, ada momen di awal turnamen kalah terus. Tapi karena saya sudah tahu mereka, akan selalu ada team building sebelum laga besar. Pergi ke suatu tempat, tak boleh ada orang lain yang masuk, kemudian curhat-curhatan, heart to heart, dan segala macam. Kalau mereka kembali melakukan itu, rasanya ga akan ada masalah ke belakangnya,” tutur Erick.
Meski begitu Erick punya keyakinan Marsha dkk akan bangkit. Karena tampil buruk di awal musim bukan sesuatu hal yang baru bagi mereka.
“Saya seumur-umur sama anak-anak, sempat ada momen di awal turnamen kalah terus. Tapi karena saya sudah tahu mereka, akan selalu ada team building sebelum laga besar. Pergi ke suatu tempat, tak boleh ada orang lain yang masuk, kemudian curhat-curhatan, heart to heart, dan segala macam. Kalau mereka kembali melakukan itu, rasanya ga akan ada masalah ke belakangnya,” ungkapnya.
“Obat mereka cuma team building. Saya sudah tiga kali merasakan itu dan sukses, juara dua MPL, MSC, dan Piala Presiden. Saya rasa itu bukan alasan (ga serius di Aerowolf karena maunya ama Louvre). Sebagai player profesional mereka harus fokus. Mereka sudah jago. Hanya butuh team building. Saya bahkan sudah telepon personally. Saya sampai bilang ke manajernya.”
“Banyak yang bilang mereka susah dipisah. Kalau udah bersatu bisa kuat banget. Karena itu harus team building lagi,” tukas Erick.
BACA JUGA: Udil: Onic itu hewan buas yang tak bisa dijinakkan