Yurino “Donkey” Putra bisa dianggap salah satu player paling disorot di dunia Mobile Legends: Bang Bang. Tanker EVOS Legends ini berhasil memperlihatkan kapasitas terbaiknya.

Meski sudah 30 tahun, Donkey tetap mampu tampil luar biasa bahkan memberikan EVOS dua gelar terbaik dalam jangka waktu singkat, yakni MPL dan M1.

Hero pole Donkey juga terbilang luas. Bisa dibilang punya signature hero Grock, Chou, dan Minotaur, player satu ini juga piawai memainkan Kaja sampai X-Borg (support).

Bahkan Donkey bisa dibilang sebagai kunci gelar M1 EVOS saat di game ketujuh grandfinal melawan RRQ. Kala itu, tarikan Kaja dari Donkey selalu on-point.



Salah satu analis Mobile Legends yang juga konten kreator, Kopex Gaming, membuat analisis terkait game ketujuh EVOS vs RRQ yang mana hanya berlangsung tujuh sampai delapan menit.

Dia begitu terkagum dengan permainan roaming dari Donkey, pun cara dia menarik core-core hero lawan.

Bahkan Kopex menganggap Donkey seperti N’Golo Kante di dunia Mobile Legends. Seperti diketahui, Kante adalah gelandang penyeimbang milik Chelsea di dunia sepak bola.

Donkey dianggap menjadi otak permainan EVOS dan hampir selalu in-charge pada tiap kill yang dibuat rekan-rekannya.

BACA JUGA: Benarkah Xin jadi sumber masalah RRQ ketika kalah di grandfinal M1?