Scene Mobile Legends di Indonesia begitu besar. Sejak booming ketika rilis 2017, Mobile Legends: Bang Bang masih menjadi salah satu game mobile paling populer di tanah air.
Penggila Mobile Legends sudah tak lagi sekadar orang yang gemar memainkannya, tapi juga mereka yang menggilai tim-tim esports cabang MLBB.
Contoh paling nyata adalah akhir pekan lalu di playoff MPL season 4. Pada dua hari acara di Tennis Indoor Senayan, penonton selalu penuh. Bahkan dalam dua hari itu ada ratusan orang yang tak bisa masuk karena venue sudah tak lagi muat.
- MPL season 5 bakal jadi ajang Aura mengejar ketertinggalan
- EVOS juara MPL, Raja Barong tunaikan nazar botak
Beberapa dari mereka pun harus rela menonton di luar venue, yang mana ada satu big screen untuk menonton. Bahkan live streaming mencapai angka lebih dari 250 ribu.
Patrick Siagian atau Phoenix, tanker dari Aura Esports, mengaku takjub dengan fans Mobile Legends Indonesia. Sosok yang sempat jadi player pro di game League of Legends sampai Arena of Valor ini mengungkapkan perbedaan MLBB dengan MOBA lain.
“Perbedaannya dari game-game yang saya mainkan (profesional) sebelumnya, ini di Indonesia ramai banget sih. Saya jadi merasa atmosfernya beda lah. Ibaratnya yang menonton ML udah seperti nonton bola, penontonnya ramai,” tuturnya.
“Terus soal pengalaman pertama di Mobile Legends, rasanya sama sih. Sama saja dengan main pertama (kompetitif) di game-game sebelumnya, jadi tak ada perbedaan mencolok,” tambah dia.
BACA JUGA: Live streaming play-off MPL Season 4 kembali pecahkan rekor