Atas nama keseimbangan, Nintendo Prancis melarang pemakaian Hero di turnamen resmi Super Smash Bros. Ultimate.
Sejak muncul sebagai bagian DLC game pada Juli silam, Hero terus menimbulkan kontroversi. Protagonis Dragon Quest itu dianggap terlalu sakti.
Banyak yang kemudian beranggapan bahwa Hero tak cocok untuk ditampilkan di mode kompetitif, seiring kehebatan sang karakter yang sulit ditandingi. Langkah nyata ditempuh oleh Nintendo Prancis yang secara jelas melarang penggunaan Hero untuk turnamen resmi Super Smash Bros. Ultimate.
- LJ pimpin leaderboard global di awal season ke-14 Mobile Legends
- Fortnite Champion Series akan menggunakan format empat pemain mulai musim depan
Karakter DLC yang muncul setelah 23 September juga tidak boleh dipakai. Artinya, petarung DLC yang dapat digunakan hanyalah Piranha Plant, Joker, dan Banjo-Kazooie, plus 74 karakter asli game.
Aturan ini akan mulai berlaku untuk European Team Cup 2019-20.
“Melarang pemakaian karakter mereka sendiri terasa kontroversial. Tapi, mereka mungkin berpikir bahwa Hero tak cocok untuk mode kompetitif. Saya tak memihak siapa pun di sini, namun tolong pahami keputusan mereka. Setidaknya ini adalah langkah bagus untuk membuat Smash kian kompetitif,” ujar NoFall, pemain profesional Super Smash Bros. Ultimate asal Prancis.
Isu terkait bahasa kabarnya juga menjadi alasan pelarangan pemakaian Hero. Tak semua partisipan turnamen bisa memahami Command Selection untuk gerakan spesial Hero yang hanya ditulis dalam bahasa Inggris.
BACA JUGA: Vici Gaming rekrut Pyw buat gantikan Fade